Kucing Jatuh Cinta


Seperti biasa Sasa berangkat sekolah dengan menaiki bus yang ia tunggu didepan gang rumahnya. Walaupun dia anak orang terpandang, tetapi dia lebih suka hidup yang mandiri. Sebenarnya papanya sudah berkali-kali membujuk agar dia bersekolah dengan mengendarai mobil yang telah dibelikan untuknya, tetapi dia tetap senang naik bus daripada mobil mewahnya itu. Meskipun begitu sebelum keberangkatan orangtuanya keluar negri dia diberikan papanya fasilitas rumah yang cukup memadai. Tapi bagi Sasa bisa menghirup udara dipagi hari saja rasanya sudah sangat bersyukur.
 
            Turun dari bus Sasa langsung menaiki ojek langganannya untuk menuju ke sekolah. Tepat digerbang sekolah sebuah honda jazz merah melaju kencang memasuki gerbang sekolah yang dengan atau tak sengaja menyrempetnya. Hingga akhirnya dia terjatuh dan rok abu-abunya menjadi kotor. Sasa bangkit dan berlari mengejar mobil itu. Sampai akhirnya tiba diparkiran. “heh lo! Turun mggak!” bentaknya sambil menggebrak kaca mobil. Mukanya terlihat sangat marah. Tentu saja, roknya kotor dan siku tangannya berdarah. Sasa terus menggebrak kaca mobil. Seorang cowok yang juga mengenakan seragam yang sama keluar. “heh siapa lo? Bisa sopan nggak sih!” ucap cowok yang sekarang berdiri dihadapannya itu, dengan rambut yang sedikit acak-acakan dan gigi yang berbehel. Sasa nyolot, “lo tuh yang harusnya sopan, kalo bawa motor ati-ati dong, jangan mentang-mentang lo pake mobil terus nabrak orang seenakya”. Lagi-lagi cowok itu menampakan muka cueknya, “gue nabrak lo? Maaf deh”. Sasa sempat bengong, dan melihat ekspresinya amarahnya makin bertambah “hah? Lo tuh nggak punya rasa bersalah ya, minta maaf gue juga bisa, dan lo liat rok gue kotor, tangan gue berdarah dan lo masih bisa cuek gini!”. Cowok itu tetap ngotot dan tak mau kalah, “lo itu manja banget ya, luka kecil kayak gitu dibikin repot, hh”. Sasa semakin kesal, “awas lo yaa, gue nggak bakal maafin lo!”. Dia berbalik dan berlari meninggalkan cowok itu. “terserah” teriak cowok itu yang kemudian mengambil tas didalam mobilnya.
            Sasa berkali-kali membersihkan rok kotornya itu. Dengan muka cemberut dan mulut manyunnya. Sial deh baginya, roknya nggak mau bersih. Tapi dia tetap berusaha mengusap-usap roknya dengan tangan yang dibasahi dengan air. “duh, kenapa nggak hilang-hilang sih kotornya” omel Sasa dengan muka manyunnya. “udah lah Sa, nggak banyak kok kotornya” kata Putri selaku teman baiknya. “pokoknya gue nggak bakal maafin tu cowok, awas aja ntar” ucapnya sambil menyipitkan mata ke Putri.
            Cowok yang menabraknya tadi pagi adalah murid baru disekolahnya, pantas saja sebelumnya Sasa memang tidak pernah melihat cowok itu. Baru seminggu disekolah saja dia sudah cukup terkenal dan dikenal banyak guru, adik-adik kelas dan seangkatannya juga. Namanya Bisma anak kelas XII Ipa enam yang bersebelahan dengan kelas Sasa XII ipa tujuh. Bukan hanya karena dia ganteng, keren dan pintar tapi dia juga mempunyai talenta yang bisa membuat cewek-cewek bertekuk lutut memohon-mohon untuk menjadi pacarnya. Bisma jago ngedance, bernyanyi dan dia juga main rapper. Tidak tanggung-tanggung dia juga digabungkan dengan kelompok dance yang cukup terkenal disekolah yang terdiri dari Dicky, Ilham, Reza, dan Rangga. Tapi hanya sifat cueknya itu membuat Sasa selalu menganggapnya “nyebelin”. Hanya Sasa yang terlihat cuek dan tak sebanding dengan teman-teman ceweknya yang menyukainya.
            Sejak Bisma bersekolah disatu sekolah dengannya hari-hari Sasa selalu sial. Pertama waktu kejadian digerbang sekolah, saat Bisma menabrak Sasa sampai terjatuh dan roknya menjadi kotor serta tangnnnya berdarah. Kedua, Sasa menumpahkan jus jeruk diseragam Bisma saat dikantin sekolah, padahal Sasa sudah berkali-kali memita maaf, tetap saja Bisma marah dan menyuruh mencuci seragam osisnya. Dan ketiga mereka berebut buku yang sama diperpustakaan. Setiap bertemu mereka selalu bertengkar.
            “bruuukkkk!!” tumpukan buku yang dibawa oleh Bisma dan Dicky jatuh akibat tertabrak oleh Sasa. “heh, punya mata nggak sih lo” bentak Bisma. “maaf deh, gue nggak sengaja” jawab Sasa enteng. “udahlah Bis, lagian mungkin Sasa nggak sengaja nabrak kita” kata Dicy sambil membereskan buku yang terjatuh. “lo duluan aja gih, bawa buku-buku gue sekalian gue mau bikin perhitungan sama nih cewek” Ujar Bisma pada Dicky, tapi lirikan matanya tertuju pada Sasa. “apa lo bilang? Mau bikin perhitungan sama gue? Oke!! Gue nggak takut sama lo, kucing!!”. Dicky sudah berlalu dengan buku-buku yang dibawanya. “apa lo bilang? Gue kucing? Lo tuh tikus selalu aja bikin masalah sama gue!” ucap Bisma tanpa ekspresi. “yang penting, tikus lebih pintar daripada kucing! Minggir gue mau lewat!”. “eiittss” Bisma menghalanginya lagi. “nggak bisa! Lo belum minta maaf sama gue!”. Sasa ngotot, “tadi kan gue udah minta maaf sama lo, budeg yaa?”. “minggir!” tambahnya lagi. “nggak bisa!” lagi-lagi Bisma kembali menghalang-halanginya. Sasa semakin kesal, “apa sih mau lo? Lo naksir sama gue?” Katanya enteng. Bisma malah tertawa, “hahaha, naksir sama lo ? sama tikus? Ogah! Kaya nggak ada cewek lain aja!”. Kemudian mereka berlalu setelah berlama-lama bertengkar, seperti biasa karena masalah sepele. Setiap Sasa yang salah selalu Bisma membesar-besarkan salahnya, sebaliknya juga begitu. Apa sih mau mereka?
            Pelan-pelan Sasa membuka pintu kamar kakaknya. Terlihat kakaknya sedang asik dengan laptopnya. Jari-jarinya bergelut dengan tombol keypad laptopnya. “kak Morgan” katanya manyun dan mulai mendekati kakaknya. “apa dek? Kok manyun gitu sih?” Tanya Morgan sambil mengusap rambut Sasa. Morgan adalah kakak Sasa satu-satunya. Dia hanya dua bersaudara. Morgan berkuliah disalah satu Universitas terkenal di Jakarta. Sekarang dia hanya tinggal berdua dengan Morgan, karena memang orangtuanya disibukkan dengan pekerjaannya diluar negri. Kadang jika mereka selalu merasa kesepian, mereka bisa bercanda dengan Bi Inah dan Pak Ujang, sopir mereka. Bi Inah lah yang merawat Morgan dan Sasa sejak kecil begitu juga dengan pak ujang, jadi mereka berdua sudah hafal dengan sifat kakak beradik itu. “kak, bete nih!” ujarnya sambil mendekat manja pada Morgan. “kenapa lagi Sa?” tanya Morgan tanpa melirik sedikitpun. “ah, kakak jahat, matiin dong laptopnya jangan twitteran terus, Sasa pengan curhat nih!” ambek Sasa. “iya, iya, mau curhat apa adekku sayang?”. “Sasa bete aja sama murid baru” katanya to the poin. “kenapa lagi sama dia? Nggak bosen crita dia muluk?” kata Morgan sambil mengedipkan matanya. “ih kakak! Apaan sih maksudnya?”. Muka Sasa mulai memerah. “hehe, katanya sebel sama dia, tapi kalo crita, critanya dia dia terus”. Berarti kan....” Morgan mengangkat alisnya berkali-kali. “apa sih kak, kakak sok tahu deh, Sasa itu kesel sebel banget sama dia, udah deh nggak usah ngarang crita!” kata Sasa yang sengaja menahan senyum. Sepertinya Morgan melihat ekspresi Sasa yang mukanya mulai memerah. “jangan terlalu sebel, naksir beneran lho ntar soalnya kakak juga pernah ngrasain” Jelas Morgan yang diselingi dengan tawa. Sasa berlari keluar kamar, “bodoh amat yang pasti Sasa sebel sama dia”
            “apa sih mau lo? Lo naksir sama gue?”. Kata-kata itu selalu teringat ipikiran Bisma. Bahkan bisa membuat dia senyum-senyum sendiri. Teman-teman dancenya jadi ikut kebingungan. “kenapa lo Bis?” tanya Ilham yang sedari tadi memperhatikannya. “udah gila kali tu anak” sambung Reza. “hahaha” serentak mereka semua tertawa. bisma pun juga ikut-ikutan tertawa. “tuh kan, emang gila nih anak, kita tertawa dia ikut tertawa” ujar rangga. “iya nih, jelas-jelas dia yang diomongin” sambung Dicky. Kemudian mereka tertawa lagi. ternyata Bisma mulai sadar. “apaan sih kalian, norak ah!”. “yee, ngambek diaa..” kata Reza yang diselingi dengan tawa. “gue boleh nanya nggak?” tanya Bisma. “nanya sama siapa nih? Gue, Ilham, Reza, apa Rangga?” kata Dicky. “hmm, sama kalian lah”. “Sasa itu orangnya kayak gimana sih?” tanyanya to the poin. “gue tahu, gue tahu, gue bisa nyimpulin nih!” ucap Ilham kegirangan. “lo pasti naksir sama Sasa kan?” tambahnya. “ih, amit-amit dah, galaknya minta ampun!” jawab Bisma cepat. Saat mereka asyik mengobrol kesana-kemari, tiba-tiba Pak Rafael selaku pelatih dance mereka datang. Kemudian mereka semangat berlatih, untuk tampil di acara ulang tahun sekolah mereka dua minggu yang akan datang.
            Bisma berkali-kali membalikkan tubuhnya dikasur empuknya. Malam ini dia benar-benar sulit sekali untuk memejamkan mata. Yang ia pikirkan justru Sasa, musuh bebuyutannya. Kali ini dia sangat merindukannya. Tapi dia tak pernah mau mengakui dan selalu menutupi perasaannya bahwa sejak kapan rasa itu muncul dihatinya. Tepat pukul sebelas malam, ia membuka garasi rumahnya dan langsung tancap gas dengan sportbike warna hitam yang didominasi sedikit warna merah itu. Tanpa berpikir terlalu lama, Ia langsung menuju kerumah Sasa.
            Sama halnya dengan Sasa, dia juga tidak bisa memejamkan matanya. “jangan terlalu sebel, nanti bisa suka beneran lho” kata-kata kakaknya itu selalu terngiang ditelinganya. “apa iya, gue sekarang ngrasain itu” lirihnya. “oh, No! Nggak mungkin, jangan sampai!” tambahnya lagi. Sasa ingat bahwa Dia masih menyimpan seragam osis milik Bisma yang ia cuci akibat ketumpahan jus jeruknya. Kemudian ia mengambilnya dari almari. Sejenak dia memandangi seragam itu dan menciumnya sekali. Terasa sekali bahwa bau khas Bisma masih tercium walaupun sudah dicucinya. Dan Sasa juga tidak bisa memungkiri hatinya, dia sangat merindukannya. “ddrrtt...drrtt...” handphonenya bergetar, nomer asing tertera pada layar handphonenya. “hallo” sapanya lembut. “gue ada didepan rumah lo, keluar yaa” kata orang diseberang yang menelponnya. “siapa sih” katanya sambil mengintip dari jendela kamarnya. Dia terkejut mendapati orang yang berdiri didepan rumahnya sekarang. “Bisma!”. Sasa cepat-cepat turun. Mukanya berubah cerah sekarang, seperti orang yang baru pertama bertemu dengan idolanya. “hai..” sapa Bisma yang sedikit gugup. “belum tidur?” tanyanya pada Sasa yang sekarang berdiri didepannya. “belum” jawab Sasa ramah. “kenapa? Tanyanya kembali. “hmm.. Cuma mau ...” Bisma terlihat ragu dan gugup sekali. “apa?” ucap Sasa. “mau.... ambil baju seragam gue yang lo cuci” Jawab Bisma asal. “ohh, iyaa, ini kebetulan gue bawa sekalian, nih” Sasa mengulurkan tangannya dan memberikan barang yang ditangannya pada Bisma. “gg..gue pulang dulu yaa” kata Bisma dan langsung tancap gas cepat-cepat pergi dari rumah Sasa. Sasa mengerutkan kening, dia melihat tingkah aneh dalam diri Bisma. “tumben tu anak nggak sewot, oyaa dapet dari mana ya nomor handphone gue, dia juga tahu rumah gue. Bodoh amat deh!”. Sama halnya dengan Bisma, selama perjalanan pulang dia juga berpikir sama dengan Sasa. “tumben, si tikus nggak galak!” katanya lirih. Dan dia sekarang bisa bernapas lega karena sudah bertemu dengan Sasa, cewek yang diragukan di perasaannya itu.
            Kali ini dia diantar kesekolah oleh kakaknya, Morgan. Karena memang Sasa sedang tidak enak badan. Morgan sudah membujuknya agar tidak berangkat sekolah. Tapi Sasa tetap ngotot ingin masuk sekolah, apalagi alasannya kalo bukan ingin bertemu dengan Bisma. Di laci mejanya, ia mendapati sebuah surat. Dibacanya surat itu dan kemudian langsung bergegas menuju taman sekolah. Tidak ada orang disana. Tetapi dia tetap menunggu dengan duduk dikursi taman sekolah. Tak lama kemudian seseorang menyapanya. “hai, udah lama yaa, sorry gue baru dateng dan baru baca surat lo” kata cowok itu. Sasa kaget luar biasa. “Bisma?”. “gue nggak ngirim surat ke lo, malahan gue dapet surat dari lo, nih buktinya” jelas Sasa sambil mengulurkan suratnya pada Bisma. “ya ampun! Pasti kita dikerjain!” ucap Bisma. Sasa hanya diam, dan dia juga tidak mengetahui apa-apa tentang ini. Tapi tanpa mereka ketahui empat pasang mata sedang memperhatikan mereka dengan senangnya. “hmm, yaudah gue ke kelas dulu ya” Pamit Sasa. Saat dua langkah Sasa berjalan, terasa tangannya ditarik oleh Bisma. Sekarang jantungnya benar-benar seperti dinamite yang siap meledak. Peluhnya mulai keluar. Apalagi sekarang tangannya digenggam erat oleh Bisma. “gue mau ngomong, bentar aja. Boleh?” Bisma memohon. “lepasin dulu tagan gue” ucap Sasa. “hmm..sorry. sorry” Bisma melepaskan tangannya. “sebelumnya gue minta maaf, gue bener-bener nggak tahu tentang surat ini. Tapi gue pengen bilang, nggak tahu awalnya kapan, tapi gg...guee... gue sayang sama lo Sa”. Kali ini jantung Sasa yang seperti dinamite itu siap meledak. Dia benar-benar tak menyangka Bisma akan berkata sepeti itu. Tapi penyakit buruknya kambuh, dia selalu berpikir negatif terhadap Bisma. Dia takut Bisma akan mempermainkan perasaannya. Tiba-tiba kecupan manis dari bibir Bisma mendarat tepat di pipi kanan Sasa. Sasa sangat terkejut, spontan dia menampar Bisma dan berlari menuju kelasnya. Bisma berdiri terdiam sambil menahan sakit dipipinya. Bisma sadar dia benar-benar salah telah menciumnya.
            Sasa terus menangis ditempat duduknya. Dia benar-benar kecewa karena tangannya yang sudah menampar Bisma. “ya ampun, lo kenapa Sa?” tanya Putri yang saat itu baru datang. Sasa mencoba menjawab walau menangis tersedu-sedu, “gg..ggue nampar Bisma” Sasa kembali menangis, kali ini semakin kencang. Putri memeluk Sasa, “kok bisa? Crita sama gue Sa”. Sasa mencoba menenangkan diri, “barusan dia nembak gue, dia juga nyium gue, terus gue tampar, gue takut dia cuman main-main sama gue” Kata Sasa dalam tangisannya. “ ya ampun Sa, lo nggak harus nampar juga kali, kalaupun tadi dia nyium lo harusnya lo bisa ngomong baik-baik sama dia” putri mencoba memberikan saran yang terbaik untuk sahabatnya itu. Putri menambahkan, “kemarin gue nggak sengaja denger lo obrolannya si Rangga, Reza, Dicky sama Ilham kalau si Bisma emang beneran ssayang sama lo”. “terus gue harus gimana?” Tanya Sasa yang masih terus menangis. “lo harus minta maaf sama dia, Sa. Dengan begitu siapa tahu dia juga minta maaf sama lo, nggak harus cowok dulu kan yang minta maaf. Gue tahu lho, lo juga sayang kan sama Bisma?” putri mulai meyakinkannya lagi.
            Di ruang dance seperti biasa mereka menunggu pak Rafael datang untuk berlatih. Dicky, Reza, Ilham dan Rangga meminta maaf atas perlakuan mereka terhadap Bisma tentang surat buatan mereka itu. Mereka benar-benar merasa sangat bersalah. “nggak papa lagi, gue malah berterima kasih sama kalian, dengan gitu gue lega bisa jujur sama Sasa” kata Bisma yang mencoba tersenyum. “terus rencana lo apa?” tanya Dicky. “ya pokoknya gue akan tetep ngeyakinin dia tentang perasaan gue”. Tiba-tiba seseorang membuka pintu. “boleh ketemu sama Bisma sebentar nggak?” kata Sasa lembut. Kemudian Bisma menghampirinya dan  mengajaknya keluar didepan pintu. “gg..gguee.. mau minta maaf sama lo” tangisan Sasa keluar lagi. “gg..gue salah udah nampar lo” kali ini tangisannya semakin kencang. Tanpa pikir panjang Bisma memeluknya. “gue juga salah Sa, gue juga minta maaf, jangan nangis dong ntar dikira gue ngapa-ngapin lo lagi” Bisma membelai lembut rambut Sasa. “pak Rafael udah dateng tuh, gue latihan dulu yaa, nggak papa kan gue tinggal?” Kata Bisma sambil mengusap airmata dipipi Sasa. “iya” Sasa mengangguk.
            Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu para murid disekolah. Hari ini adalah hari acara ulang tahun sekolah Sasa. Seperti tahun-tahun biasa acara ini dibuka untuk umum, jadi banyak pendatang dari luar yang ingin menyaksikan acara itu. Begitu jugadengan Morgan dan teman-temannya, yang tak lain adalah alumni dari sekolah itu. Sasa duduk dideretan tengah dengan teman-teman sekelasnya, karena memang deretan depan suda penuh. Acara pertama diisi pembukaan oleh kepala sekolah, kedua sambutan-sambutan oleh para guru, dan selanjutnya pentas seni yang diisi oleh pertunjukan sulap, band-band sekolah dan terakhir dance yang digawangi Bisma dan kawan-kawan. Setelah band terkhir tampil, inilah yang ditunggu banyak cewek terutama Sasa yang sedari tadi jantungnya berdegub keras. Bisma, Dicky, Rangga, Reza dan Ilham mulai memasuki panggung. Sorakan dan tepuk tangan sangat ramai sekali. Ada yang bersorak memanggil nama Ilham, nama Dicky, Rangga, Reza dan Bisma. Mereka membawakan sebuah lagu dari boyband SM*SH yang berjudul I Heart You dengan diselilingi gerakan-gerakan dance yang senada dengan lagu mereka. Banyak juga yang ikut bernyanyi. Perform mereka benar-benar sangat luar biasa. Tidak rugi juga sekolah mereka mendatangkan guru dance ternama yaitu pak Rafael. Setelah mereka tampil, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan ulah Bisma diatas panggung. “pertama-tama, saya berterima kasih dengan kalian semua yang yang antusias mendukung kami. Saya minta maaf mengganggu kalian sebentar, tapi sebelumnya saya sudah meminta ijin kepada guru-guru dan Bapak Kepala Sekolah. Sejak saya bersekolah disini, saya sangat senang karena mendapatkan perlakuan baik oleh kalian semua, disini saya ingin mengunggkapkan perasaan saya kepada seorang cewek yang bisa membuat saya benar-benar jatuh hati padanya” belum sempat Bisma menyelesaikan kalimatnya, tepuk tangan yang meriah sudah mulai terdengar lagi, bahkan ada juga yang menyorakinya. “dia kelas XII ipa tujuh, cewek itu bernama Sasa”. Kata-kata Bisma itu membuat jantung Sasa meledak lagi. Sasa merasa malu sekali, semua pandangan teman-temannya tertuju padanya. “cieee, Sasa...” sorak teman-temannya. Setelah terdiam, Bisma kembali berbicara. “buat Sasa, bisa naik ke atas panggung?”. Kali ini Sasa benar-benar malu luar biasa. Semua mata tertuju padanya seakan mengisyaratkan dia untuk naik ke atas panggung. “drrt..drttt...” handphonenya berbunyi,  satu pesan masuk dari Morgan, kakaknya, “ayoo naik kepanggung dek, jangan sia-siakan kesempatan, kakak ada dibelakang”. Dengan berat Sasa bangkit berdiri, dia menengok ke bangku barisan paling belakang, kak Morgan duduk bersampingan dengan pacarnya. Terlihat kak Morgan menganggukkan kepala dan tersenyum, tanda menyuruh ia untuk naik ke panggung. Sasa berjalan kearah panggung dengan hati yang berdebar kencang. Semua teman-temannya bahkan guru-gurupun memberikan tepuk tangan. Saat sudah berada diatas panggung tiba-tiba Bisma bernyanyi sambil menatap dalam mata Sasa. Dia bernyanyi dengan suara khas yang dimilikinya. “you no me so well, girl i need you, girl i love you, girl i heart you”. Sasa mulai salah tingkah karena sekarang Bisma menggenggam erat kedua tangannya. “gue sayang sama lo, lo mau kan jadi cewek gue?” tanpa pikir panjang, Sasa mengangguk dengan airmata yang keluar dari kedua matanya. Bisma menarik dan memeluknya. “thanks, gue janji nggak akan ngecewain lo” ucap Bisma yang masih memeluk Sasa. Spontan semua berdiri dan memberikan tepuk tangan yang luar biasa. Mereka semua yang menyaksikan seperti menonton pertunjukan drama, ada yang senang, gembira dan banyak juga cewek yang patah hati, karena Sasa-lah yang memenangkan hati Bisma. Tetapi siapa sangka kucing dan tikus bisa berpacaran.

Resawati Permata Dewi
SMK Farmasi Theresiana
Semarang, Jawa Tengah

78 komentar:

  1. 2 jempol buat cerpen ini ...

    BalasHapus
  2. like this story...
    gak bisa nge-bayangin bisma yang jutek kayak gimana

    BalasHapus
  3. kereen :')
    sekaliguss patah hatii sihh hehe ..
    kak bismaa the best deh :D

    BalasHapus
  4. wuuaa .aku ksih deh smua jempol yg ak punya .
    ceritanya bgus bgd .
    Apalagi pemeran utamany kak BISMAA. .

    like it .

    BalasHapus
  5. yaALLAH so sweet story ny .. bikin mengkhayal

    BalasHapus
  6. irene laksmi iryanti29 Januari 2011 pukul 21.56

    kereeeeeen :D

    BalasHapus
  7. salut,,sampai bikin gw terharu saking bagusnya :)

    BalasHapus
  8. suka suka suka banget!!
    ceritanya keren, alurnya bagus, bahasanya simple, dan gampang dimengerti :))

    BalasHapus
  9. sumpah K.E.R.EN ni cerita,.udah kya sinetron aja!!! hehehe...4 jempol bwt yg ngarang.

    BalasHapus
  10. pengen jadi sasa nya :'( kak bisma yaampunnnn

    BalasHapus
  11. wahahaha...
    jdi pengen sm crita ny

    BalasHapus
  12. bagus nih cerpennya! judulnya juga menarik banget! bisma = kucing? :D

    BalasHapus
  13. @cacaceriaa
    penulis mau ngucapin , thx yaa semua ya uda baca ni cerpen :)

    BalasHapus
  14. @cacaceriaa
    penulis mau ngucapin , thx yaa semua yang uda baca ni cerpen :)

    BalasHapus
  15. keren bgt dch..
    Sweaaat :)
    cocok bwd ftv ne.
    Hehe
    byangn punya kakak perhatian seganteng ogan.
    OMG

    BalasHapus
  16. cerpen nya bikin hati gue CENAT CENUT..

    BalasHapus
  17. ahh ceritanya bikin cenat cenut sekaligus bikin ngayal :)

    BalasHapus
  18. Wah bguzz ametzzz....

    rzax gue yg da d crita tue deeeh....

    GOOD JOB......
    I LIKE IT......

    BalasHapus
  19. hmm critha'a rmyan kren sihc tpiee syang'a cwe'a bkhand gw..iyuhccc....--"

    BalasHapus
  20. 4 jempol buat cerita lo!

    BalasHapus
  21. kren lohh critanya... ampe nagis aku bacanyaaa..
    tapi sdikit koreksi..
    mestinya pas sasa dah dket dr panggung,bisma jemput sasa.. biar lebih romantisss.. Hihihi

    BalasHapus
  22. ahaha . . big thanks yaa semuaa :)
    Makasi buat coment2nya + koreksinya juga . Itu jg masih ada kata2 yg salah + kurang,
    hehe
    BIG THANKS :)

    BalasHapus
  23. lucu ngebayangin bisma jutek haha

    BalasHapus
  24. cobaaa aja aku jadi tikus, mau deh tuh di tembak kucing, hehee

    BalasHapus
  25. Sedihh tapi keren ceritannya
    tapi akhir cerita terlalu gampang di tebak,,,,

    BalasHapus
  26. http://itheres.blogspot.com/2011/04/soulmate.html guys, gw bikin cerita nih! tentang bisma, kalian bisa liat ya, emang kagak panjang, cuma menurut gw sih romantis gitu bismanya di cerita gw ini. baca yah!

    BalasHapus
  27. whattt???
    sasa??
    itu nma panggilan gue..
    wkwkwk..
    good""..
    kren bgt nii crita.. :)

    BalasHapus
  28. Wah kereen! Yg nulis siapa nih? Bisa jadi penulis! Eh kan udah banyak tuh cerpen knp gak diterbitin aja 'KUMPULAN CERPEN: 'crita cinta sm*sh blast'
    asyik tuh aku pasti beli!

    BalasHapus
  29. haha.... pak rafael, ngakak bacanya tapi tetep kerenlah

    BalasHapus
  30. sumpah merinding bacanya good tapi !!

    BalasHapus
  31. Qw aqui Ne cerpen keren,,
    Tappii jujur qw jugha patah hati klo nie bnerand,,
    tpii untung adjha nee cma critaa adjhaa,,

    BalasHapus
  32. crita,a bagus deh ....
    pengen buangeett jadi sasa ,, pgen bgt ....
    hehe ,, :D

    BalasHapus
  33. so sweet banget deh...
    bagus banget!!

    BalasHapus
  34. 4 jempol dehc bwat cerpennya..
    tapi kok pak Rafael sich....

    BalasHapus
  35. kerend.....i like it:)

    BalasHapus
  36. klo aku punya aku bbkl ksh 100 jempol buat crita ini!

    BalasHapus
  37. keren, gue salut sama yg bikin cerpen ini

    BalasHapus
  38. KEREENNNNNNN!!! Bagus banget, tapi bahasanya masih baku gimana gituh.. Hehe.. Tapi gapapa yg penting ceritanya bagus dan ada Bisma :) Hihii. Baguss!!

    BalasHapus
  39. kereeeeeennnnnnnn.....

    BalasHapus
  40. keren banget ceritanya......
    sampe merinding nih dengernya.....

    BalasHapus
  41. keren ceritanya.....
    sampe merinding n mo nangis dengernya soalnya kaya yang ngerasain sendiri.....
    yang buat cerpen aku ajuin deh 10 JEMPOL.....

    SM*SH BAST : YUFINKA

    BalasHapus
  42. keren sekali ceritanya ;)
    Mengharukan....


    SM*SHBLAST: Nathasya Merry

    BalasHapus
  43. Tiffany SM*SH FOREVER15 Juli 2011 pukul 02.19

    KEREENNNNNNN!!! Bagus banget, tapi bahasanya masih baku gimana gituh.. Hehe.. Tapi gapapa yg penting ceritanya bagus dan ada Bisma :) Hihii. Baguss!! keren ceritanya.....
    sampe merinding n mo nangis dengernya soalnya kaya yang ngerasain sendiri.....
    yang buat cerpen aku ajuin deh 10 JEMPOL.....

    BalasHapus
  44. jadi ngebayangin klo sasa itu gue, aaaa serasa mimpi dh, ceritanya bagus bgt, apalagi ada bismanya, uuu so sweet




    from : putri :)

    BalasHapus
  45. 10 jempol deh buat cerpen ini !!
    baguuuuuuuuuss bgt ceritanya!! xD

    BalasHapus
  46. woww...
    w mau kasih bnyak jempol dah bwt ni crita

    BalasHapus
  47. waaww..
    crita'yy bagus bgt, T.O.P B.G.T buat cerpen ini..

    BalasHapus
  48. sasa?? kenapa namanya nggak salsa aja.. kalo namanya salsa, berarti gw yang jadi pacarnya Bisma.. hehe.. (ngarep banget gw ya?)

    BalasHapus
  49. gilaaaaaaaaa keren bgt.

    smashblast: naeva

    BalasHapus
  50. Tiffany Bismaniac & Raflatahugs26 Agustus 2011 pukul 20.32

    aku suka banget :D

    BalasHapus
  51. Tiffany Bismaniac & Raflatahugs26 Agustus 2011 pukul 20.50

    Ending nya bikin ngakak kwkkkekkekwkwk

    BalasHapus
  52. suka fanfic? buka www.sblampungfoeva.blogspot.com

    BalasHapus
  53. keren bangetzzzzzzzzzzzzz............................

    BalasHapus
  54. aduch kRen bNgt cErpen'y ...

    gw ks!h 10 jmpOl bwt yg bq!n nie cErpen

    BalasHapus
  55. keren banget,hebat hebat aku kasih empat jempol buat yang bikin ,,,,!!!!

    BalasHapus
  56. gue 4 jempol buat ini.........

    BalasHapus
  57. omg bagus banget! apa lagi pemerannya mamang. huahahaha.... two thumbs for yg ngebuat cerita ini! hua!

    BalasHapus
  58. SMASH_BLAST FANADICKY27 November 2011 pukul 01.30

    heh?(Blom baca)

    BalasHapus
  59. uhhhh.....so sweet ceritanya

    BalasHapus
  60. FadHilaH FANADICKY11 Januari 2012 pukul 02.08

    Hmm..........................................
    Udah berapa kali gw baca,ya??
    1,2,3,4,5,....hmm...Lupa GW!!!hahaaaa..
    (Hmm..gw jadi inget sobat gw Zahra....Kls 5b...)

    BalasHapus
  61. Kayaknya udah pernah baca di facebook deh, tapi lupa siapa yang bikin...
    good banget cerpennya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. facebookmu apa ? soalnya aku jg ngepost ini di facebook.
      makasih yaa :)

      Hapus
    2. Smashblast Dan Bismaniac forever16 Mei 2012 pukul 18.13

      iya aku juga pernah baca di facebook...
      good ....

      Hapus
  62. Smashblast Dan Bismaniac forever16 Mei 2012 pukul 18.11

    kak bisma itu punyaku ... hehehehe
    bagus ceritanya ... udah beberapa kali nih aku baca ... KEREN ...

    BalasHapus
  63. waw jd nge-fly klw bca cerita ini. the Best bgt

    BalasHapus
  64. uwow!!kucing tikus,tengkar,trus pacaran.haha.benci jadi cinta ni

    BalasHapus
  65. Hahaha... Ngakak baca pak Rafael. But, it's Good (y) Like!

    BalasHapus
  66. wkakaka ngakak baca kata "pak rafael"

    BalasHapus

Respect n Comment: