Satu tahun yang lalu, aku dijodohkan dengan anak dari teman ayahku. Mendengar keputusan itu, aku langsung mengiyakan semua itu tanpa berpikir panjang. Aku pasrah dengan kenyataan itu. Mungkin perasaanku telah mati karena seorang “lelaki” yang kucintai meninggalkanku sendiri di sini dengan semua kenangan yang tak terlupakan.
Rafael Landry Tanubrata, itulah nama lelaki yang akan dijodohkan denganku. Ketika pertama ku bertemu dengannya di Pantai Lovina, aku hanya diam saja. Rafael tidak tinggal diam, dia bertingkah aneh sampai-sampai membuatku tertawa. Bahkan dia juga sangat perhatian kepadaku.
Perhatiannya semakin membuatku gelisah saat dia mengajakku naik perahu dan melihat lumba-lumba. Ketika itu, dia memegang tanganku dan berkata, “Raissa, aku akan melakukan apapun agar kamu bahagia”. Aku tersenyum saat mendengar janjinya. “percayalah padaku, aku akan menepati janji itu,” ucapnya lagi.
“Tuhan, kenapa kau hadirkan Rafael saat perasaanku ini telah mati,
Aku tak sanggup menyakitinya,
Aku tak mampu melihatnya menangis,
Saat nanti dia mengetahui bahwa aku tak mencintainya”
Satu tahun aku menjalani hubungan jarak jauh dengan Rafael karena dia tinggal di Garut. Entah mengapa, sampai saat ini hubunganku belum putus dengannya. Padahal aku sadar, hubungan jarak jauh itu sulit untuk dijalani. Anehnya lagi, aku semakin percaya dengan Rafael. Apa mungkin aku mulai mencintainya karena Rafael selalu melakukan apapun agar aku bisa membuka hatiku untuknya ?
31 Desember 2010
orang tua kita memutuskan 11 januari 2011 sebagai tanggal pertunanganku dan Rafael. Aku masih belum percaya, tinggal 11 hari lagi, aku akan bertunangan dengannya. Padahal di sisi hatiku terdalam masih terukir jelas nama “lelaki” itu.
1 Januari 2011
Rafael datang ke Bali bersama anggota SM*SH lainnya. Kebetulan dia lagi ada jadwal manggung. akhir-akhir ini aku mengetahui bahwa Rafael termasuk personel SM*SH. Tapi aku tak pernah mencari info tentang SM*SH. Ya, aku cuma sering mendengar lagu SM*SH dari radio.
Ketika aku menulis cerita di kamar, ayah memanggilku. Dia mengatakan bahwa Rafael datang. Aku langsung bergegas untuk menemuinya. Tak kusangka bahwa Rafael datang bersama 6 anggota SM*SH. Akhirnya, Rafael memperkenalkan aku dengan Bisma, Dicky, Ilham, Reza dan Rangga. Aku terdiam saat aku menatap salahsatu personel SM*SH itu. Ya, dia Morgan.
Morgan, dia begitu berarti buat aku. Aku sangat mencintainya. Tapi semuanya musnah saat dia hilang dari hidupku. 4 tahun dia meninggalkanku sendiri disini. Dia pergi ke kota kelahirannya, Kendari. Selama 4 tahun, tak ada komunikasi sama sekali dengan dia. Padahal aku selalu menantinya kembali disini tuk mengulang semua cerita kita yang begitu indah.
2 Januari 2011
“Morgan, kenapa kau hadir saat aku mulai nyaman bersamanya,
Kenapa kau datang ketika ku mulai membuka hatiku pada lelaki lain ? “
Aku berjalan di tengah pesisir Pantai Lovina. Aku masih tak percaya kalau Morgan datang kembali di hidupku. Tiba-tiba, seseorang menarik tangan kananku. “Raissa, malam-malam begini kok keluyuran sih ?” Tanya Rafael. “sudah kebiasaan kok Raf” jawabku. Tiba-tiba Rafael berdiri di hadapanku dan langsung mencium keningku. Dia membisik ke telinga,”I heart you , Raissa”. Samar-samar kulihat seseorang sedang mengawasiku dan dia itu Morgan.
3 januari 2011
Hujan gerimis di pesisir Pantai Lovina tak membuatku berhenti. Aku terus berjalan tanpa arah. Aku terkejut ketika Morgan telah ada di hadapanku.
“aku mengerti kalau aku salah telah meninggalkanmu, tapi kenapa kau balas semua ini dengan begitu kejam, Raissa ?” Tanya Morgan
“Kejam ? Bukankah kamu yang lebih kejam ? kamu yang ciptakan kebahagiaanku dan kamu hancurkan dengan seenaknya “ jawabku
“aku pergi karena orang tuaku dan aku tak mengabarimu karena aku mau kamu melupakanku. Aku sadar, aku tak akan kembali lagi ke Bali “ jawabnya
“berarti kamu sudah berhenti mencintaiku kan?” tanyaku
“gak, aku masih tetap mencintaimu seperti dulu” ujarnya, tiba-tiba Morgan berlutut di hadapanku.
“aku mohon Raissa, batalkan pertunangan kamu dengan Rafael” ucapnya
Aku menggelengkan kepala. Tiba-tiba Morgan memelukku. “aku sayang kamu, Raissa”ucapnya. Aku lepas pelukannya dan pergi meninggalkan dia sendiri.
“ Morgan, semuanya telah berlalu …
Semua cerita tentang kita tak kan lagi terulang ,
Aku memang menyayangimu, tapi sekarang hanya sebatas teman
Aku akan melakukan apapun demi orang-orang yang kusayangi,
Percayalah Morgan…”
5 januari 2011
Bisma datang ke rumahku. Aku tak tahu apa maksud kedatangannya. Dia langsung bertanya,”Raissa, kamu tak berniat melukai Rafael kan?”. “maksudmu?” tanyaku.”aku lihat kamu dan Morgan tadi, Raissa”jawab Bisma. Aku menceritakan semuanya kepada Bisma dan dia mengerti.”aku akan melakukan yang terbaik buat Rafael, Morgan dan kalian semua”ucapku.
9 januari 2011
Aku dan Rafael berjalan-jalan di pesisir Pantai Lovina. Tiba-tiba Rafael berhenti. “Raissa, Bisma sudah cerita ke aku tentang kamu. Kalau kamu memang mencintai Dia, aku ikhlas melepasmu”ucap Rafael. “aku janji akan melakukan yang terbaik untuk kalian. Tak ada yang menyakiti dan disakiti” ujarku.
10 januari 2011
aku berjalan di Pantai Lovina melawan dinginnya angin. Aku tidur sambil melihat bintang di langit. Sejenak ku terpaku pada botol yang kugenggam itu. “mungkin ini cara terbaik untuk kita, Rafael” ucapku lirih.” Ku buka tutup botol itu dan kutenggak semua racun itu. Tiba-tiba kudengar Rafael berteriak,”Raissa, aku ikhlas kamu bersanding dengan Morgan”. Aku menguatkan diri untuk menoleh ke arah Rafael. Rafael langsung lari ke arahku. Dia memelukku. “kenapa kamu lakukan ini, Raissa ?” tanyanya dengan menangis. “karena aku mencintaimu Raf..” jawabku. Aku tersenyum bahagia karena di aku berada di pelukannya saat terakhir ku melihatnya.
“mungkin aku salah telah melakukan ini semua,
Namun aku bahagia bisa sempat memilikimu, Rafael ”
11 januari 2011
“Hari ini, harusnya hari yang paling bahagia untuk kita, Raissa” ucap Rafael di depan batu nisan Raissa. Ayah Raissa memberikan sepucuk surat Raissa untuk Rafael. Rafael membuka surat itu.
Dear Rafael,
Raf, mungkin ketika kamu membaca surat ini, aku sudah meninggalkanmu,
Kamu harus mengetahui, kalau kamulah yang memenangkan hatiku, Bukan Morgan …
Kamu yang mampu buatku bangkit dari keterpurukan..
Dan satu alasan yang buatku melakukan semua ini, karena AKU MENCINTAIMU …
Aku tak mau ada perpecahan di antara Kamu dan Morgan,
Aku memang menyayangi Morgan, tapi itu sebatas teman. dulu aku menganggapnya orang special di hatiku, tapi sekarang orang itu adalah kamu.
Aku bahagia telah mencintaimu dan dicintai oleh kamu,
Aku tak mau ada yang tersakiti dan disakiti, Raf …
I heart you Rafael
Dwi Himawanti
@hi_m_a
Surabaya, Jawa Timur
keren ^_^
BalasHapusbagus bagus. :)
BalasHapusbwd nangisss...
BalasHapusthx iah udh comment ceritaku
BalasHapusceritanya singkat bangeet
BalasHapusTOP
BalasHapuswow like it :D
BalasHapusjealous gua,kata-kata lo bagus banget!
BalasHapusIih,ampun!sumpah tuh cerita bagus banget!gue sempat nangis!
BalasHapusi like it :)
BalasHapusTWO THUMBS UP!
BalasHapuskereeen (y)
BalasHapusbagus....
BalasHapus-admin lisa-
ini nih cerita satu-satunya yg bikin aku nangis ;')
BalasHapuskerennn ...!!
BalasHapussukses buat ak nangis :'(
kerenz......!!!!!!!!!
BalasHapussucses buat akk nangis... :'(
bagus banget aku sampe nangis bacanya
BalasHapusduuh aku jadi terharu waktu baca cerita ini kalo bisa buat yg lebi bagus lagi yacg..
BalasHapustruz knpa dia lebih milih mati?? ckckck cewek..
BalasHapuscerita ini benar benar menyentuh aku sampai menangis membacanya..
BalasHapusSingkat,ya,tp critanya bagus,GOOD LUCK!
BalasHapusBagus :D
BalasHapusBener" sedih baca ini :'(
BalasHapusNumber 2 of the best FFS :')
good....
BalasHapusq ningiz trz jdi.aa
lagi nyemil,baca akhir2annya makan di akhirin...kereeeen...
BalasHapus^_^ NADYA ^_^