Pagi itu, seperti biasa aku berjalan kaki menuju sekolah bersama sahabat sepermainanku dari kecil , Dicky M. Prasetya. Rumah Dicky itu terletak disebelah rumahku persis! Jadi dari kecil kita sudah saling mengenal. Aku sudah mengenal bibit bebet bobot keluarganya, begitu pun keluarga Dicky.
“Dick, ada PR apa hari ini?”
“B.sunda kayaknya. Udah dikerjain belum Fiy?”
“Belum. Aku ga ngerti bahasa sunda.”
“Lho? Kamu orang tasik tapi ngga ngerti b.sunda. Gimana sih kamu ini haha.”
“ Kan aku di tasik cuma numpang lahir doang, gedenya kan di bekasi.”
“Haha alasan aja kamu ini. Oh iya, katanya nanti di kelas kita ada murid baru lho! Cowok tapi.”
“Bagus lah kalau cowok haha aku udah bosen ngeliat tampang cowok kelas kita yang itu2 aja. Butuh refreshing nih hehe.”
“Dasar cewek.” Dicky manyun sambil berjalan lebih cepat di depanku.
“Cie Dicky ngambek nih? Unyuuuu bodo ah.” Ejekku sambil membalap langkahnya Dicky. “Duluan ya Dickykuuuu.”
“Eh? Fiyaaaaa, tunggu!!!!”
Di kelas …
“Dick, anak barunya mana ya? Ngga sabar liat nih.”
“Ah mana aku tau.”
“Masih ngambek dick? Aaaa jangan dong hehe”
“Bodo ah.”
“Haha ngambek, jelek dasar” Ejekku makin menjadi2.
“Sssttt, pak Rafael udah dateng Fiya.”
“Pagi anak2. Bapak sudah memberi tau kalian kemarin, bahwa ada anak baru pindahan dari Jakarta . Ayo silahkan masuk.” Ucap Pak Rafael. Masuklah seorang cowok yang……… AW AW AW keren banget!
“Gila Dick, itu anak barunya?! Mampus keren banget!” Aku menyenggol tangan Dicky yang sedang digunakan untuk menopang dagunya. Aku memang duduk bersampingan dengan Dicky.
“Biasa aja!” Jawab Dicky ketus.
“Ceelah, jealous ya?” Ledekku.
“Ngga!”
“Ayo, perkenalkan namamu nak.” Pak Rafael mempersilahkan.
“Makasih pak. Halo semua, nama gue Bisma Karisma. Panggil aja Bisma. Gue pindah kesini gara2 Jakarta udah sumpek. BT gue lama2 disana.” Jelasnya.
“Ya ampun, keren banget sih diaaaaa. Kayaknya dia tipe yang cuek ya.” Ucapku terhadap diri sendiri. Saat aku berbicara seperti itu, tak ku sadari bahwa ada sepasang mata yang menatapku tajam.
“Oke Bisma, kamu duduk disamping Sarah ya.” Kata Pak Rafael. Sarah adalah sahabat Fiya dan Dicky.
“Baik pak.” Bisma pun berjalan ke arah yang diusulkan Pak Rafael tadi.
“Beruntungnya si Sarah.”
“Kamu mau duduk sama dia? Kamu naksir dia Fiy?” Ucap Dicky.
“Naksir? Kayaknya gue udah jatuh cinta Dick!”
“Secepat itu ya Fiy?” Dicky berbicara dengan suara pelan.
“Ha? Kenapa Dick?”
“Oh engga. Ayo ah belajar lagi.”
Istirahat …
“Saraaaaaaaaah, kantin yuk!” Ajakku saat berada di tempatnya. Sekalian bertemu dengan Bisma haha :p
“Ayo. Bis, mau ikut?”
“Ikut aja yuk Bis!” Ucapku bersemangat.
“Boleh deh. Ngomong2 nama lo siapa?” Tanya Bisma kepadaku.
“Gue Fiya.” Aku pun menjulurkan tangan.
“Bisma.” Balasnya. Kami pun berjabatan tangan.
“Ya, gue tau. Oh iya, bentar ya. Gue ajak Dicky dulu.” Aku pun menuju meja belajarku dan Dicky. “Dick, ikut aku yuk ke kantin! Sekalian kamu kenalan sama Bisma.”
“Males ah.” Dicky menjawab sambil menidurkan kepalanya di meja.
“Ayo Dickyyyyyyyy!” Aku menarik lehernya. Beginilah kami. Haha
“Aaaaaaaa iya iya!”
Di kantin …
“Bis, ini Dicky. Temen sebangku gue.”
“Dicky.” Dicky menjulurkan tangannya sama seperti apa yang tadi ku lakukan.
“Bisma.” Bisma juga membalasnya. Akhirnya kami makan dengan canda tawa. Tapi tidak untuk Dicky. Aku menyadari akan hal itu. Biasanya Dicky ngga seperti ini. Kenapa ya Dicky?
Sepulang sekolah …
“Hey sob. Gue balik duluan ya.” Pamit Bisma kepada kami bertiga (Aku, Dicky, Sarah).
“Oke, hati2 ya Bis!” Ucapku.
“Sip.” Bisma pun menghilang dari hadapan kami.
“Aaaaaaa sepertinya gue cinta sama Bisma nih!!!!! Oh My God!” Aku menggebrak mejaku sendiri.
“Gelo aing mah Fiy! Baru ketemu sehari, udah langsung jatuh cinta!” Dicky memarahiku. Sarah hanya senyam senyum menyaksikan tingkah aku dan Dicky. Kami sudah bersahabat dari kelas 1 SMP. Sekarang sudah kelas 2 SMA haha.
“Ih Dicky mah kitu tah ka abdi! Bukannya ngedukung aku! Kesel ah Dicky begitu!”
“Fiya, bukan gitu. Tapi kan aneh masa langsung cinta? Ngga ada masa2 PDKTnya?” Jelas Dicky.
“Ngga usah PDKT2an ah, langsung tembak aja! Hehe.” Jawabku asal.
“Terserah kamu ah Fiy. Sekarang mau pulang ngga? Aku mau pulang nih. Capek.” Pasrah Dicky.
“Iya Fiy, gue juga mau istirahat nih. Pulang yuk?” Ajak Sarah.
“Hehe pada capek ya? Hayu atuh. Lo udah dijemput Rah?”
“Udah. Tadi si Asep udah sms. Yuk ah.”
Di rumah Dicky …
“Wes, muka lo kusut banget Dick kaya baju yang belum disetrika. Ada apa nih? Haha.” Tanya Morgan. Dia adalah kakaknya Dicky.
“Gue lagi panas nih ka! Diem atau gue bacok?” Jawab Dicky kesal. Dia duduk dengan paksa di sofa ruang tamunya. “Bonyok mana Gan?”
“Haha adek gue sewot amat ya.” Morgan mengambil posisi di samping Dicky. “Bonyok masih di Ausie. Katanya besok baru balik.”
“Oh. Lama banget disananya. Ngapain aja sih?”
“Nikah kali.” Jawab Morgan asal.
“Zzzzz, masa nikah dua kali?!”
“Haha suka2 mereka lah. Oh iya, kenapa pulang2 muka lo kusut gitu? Sumpah jelek abis Dick!”Ledek Morgan lagi.
“Si Fiya tuh! Sekali ngeliat cowok cakep masa langsung cinta?! Gila ngga sih? Gue cakep gini yang udah temenan sama dia dari kecil masa ngga bisa bikin dia cinta sama gue?! Kesel ngga sih Gan?!”
“Elah, si Fiya lagi masalah lo? Kalau suka ya nyatain lah! Jangan diem mulu! Payah lo!”
“Ahelah, gue takut ditolak Gan!”
“Ah terserah lo deh. Gue mau ke rumah si Rangga dulu. Mau latihan ngedance.”
“Yaudah gue tidur ah!”
1 bulan kemudian …
“Rah, lo kan temen sebangkunya Bisma. Tau ngga sih siapa yang dia taksir? Capek nih gue nunggu dia nyatain cinta ke gue!” Ucapku saat kami bertiga (seperti biasa) ada di kantin.
“Eh? G..Gue ng..ngga tau Fiy.” Sarah terlihat gugup saat ditanyaku seperti itu.
“Ah mudah2an nanti pas gue ulang tahun, dia nyatain cintanya deh ke gue! Udah sebulan gue deketin dia, masa ngga dia utara2in sih? Gue yakin dia suka sama gue haha.”
“Pede gila kamu Fiy.” Dicky akhirnya ikut bicara.
“Ye, sirik aja kamu mah Dick.”
“Gue ke toilet dulu ya Fiy, Dick.” Kata Sarah tiba2.
“Oh, tumben? Oke.” Aku dan Dicky kaget. Sarah ke toilet pas lagi makan? Impossible! Ada yang aneh sama Dicky.
“Fiy, aku beli minum dulu ya. Lagi haus banget nih aku.”
“Hmm…”
Ternyata Dicky tidak membeli minum. Ia malah mengikuti Sarah. Ternyata Sarah sedang bersama Bisma! Ha? Sarah? Katanya dia mau ke toilet? Wah ga beres nih.
“Bis, gimana nih? Kamu udah deket sama Fiya sebulan tapi ga ditembak2? Fiya galau tuh gara2 kamu.”
“Ah deket terpaksa ini. Ngapain segala pake acara tembak2an deh? Aku kan ga suka sama dia.” Jawab Bisma cuek.
“Ha?!” Dicky terkesima sama apa yang diucapkan Bisma tadi dengan entengnya. “Apa tadi dia bilang?! Deket terpaksa?! Orang gila!” Amarah Dicky tiba2 naik sampai ke ubun2.
“Dick? Katanya mau beli minum? Kok malah disini? Aku sendirian tadi di kantin! Teganya dirimu Dick!” Tidak ada jawaban dari Dicky. “Dick? Halo! Dicky!!!” Teriakku ditelinganya!.
“Eh Fiya! Sakit telinga aku!!!!”
“Hehe maaf ya. Abis dipanggil2 ngga nengok2. Ngeliatin apa sih kamu?” Aku mengikuti arah pandangnya Dicky.
“Eh Oh engga. Kelas yuk!”
6 maret 2010
- 00:00 -
KRINGGGG! *telfon*
“aduh siapa tau yang telfon jam segini! Ha..Lo?” Jawabku malas.
“Aaaaaa happy birthday Fiyakuuuuuuuu!”
“Siapa nih? Hoammmm”
“Ih si Fiya oneng -_- ini aku Dickyyyy!!!!”
“Eh Dicky. Ngapain kamu telfon malem2. Jam berapa sih ini? Ngantuk nih aku.”
“Ya ampun. Aku mau ngucapin happy birthday Fiyaaaa! Hari ini kan kamu ulang tahun! -______-”
“Oh…….. *pikiran baru nyambung* hari ini ulang tahun aku ya? Makasih ya Dickyyyyy. Aku sayang kamu hoaaaaam”
“Ha? Fiy, kamu sayang aku? Kamu serius?” *sunyi* “Fiy? Ahelah, pasti ketiduran! Grrr”
- 19.00 -
“Makasih ya teman2 udah mau dateng ke pesta ulang tahun aku!” Sapaku gembira. Apalagi hari ini Bisma mau nyatain perasaannya ke aku. Aaaaa 17 tahun yang pasti menyenangkan!
“Bisma?” Kataku kaget saat melihat dia sudah ada di depanku.
“Happy Birthday Fiy.”
“Thanks ya Bis. Ada yang mau lo omongin disini?” Tanyaku tak sabar.
“Oh, ada.”
“Oke. Silahkan.”
“Gawat!” Ucap Dicky yang ada di sampingku.
“Gawat kenapa Dick?” Tanyaku bingung.
“Kamu ikut aku! Kamu ngga boleh disini!” Dicky memaksaku pergi dari sini.
“Lho? Kenapa Dick? Diem ah. Aku mau dengerin detik2 berbahagiaku.”
“FIY!”
“Diem!”
“Ayo Bis, lo mau ngomong apa?” Tanyaku lagi.
“Gue mau nembak cewek disini.”
“Cieeeeee” Ejek Teman2 yang sedang mendengarkan dengan baik.
“Udah lama kita kenal. Gue mau lo jadi cewek gue………………Sarah!”
DEG! SARAH? Ada apa ini?!
“Maaf Bis, lo ngga salah?”
“Engga Fiy.”
“Fiy…” Dicky memegang pundakku. Sarah datang menghampiri kita di atas panggung.
‘Sorry Fiy. Gue….”
“Selamat Rah. Gue turut berbahagia ya. Semoga langgeng.” Setelah mengucapkan itu, aku pun berlari sebisa yang aku mampu! Sampai tak ku sadari, aku sudah berada di taman kompleks rumahku.
“KENAPA JADI BEGINI?????? DI ULANG TAHUNKU??????? KENAPA!!!” Aku berteriak sebisanya. Rasanya sakit sekali hati ini dipermainkan oleh Bisma dan sahabat aku sendiri, SARAH! “AAAAAAAA KALIAN SEMUA TEGA!!!!!!!”
“Fiy…” Panggil seseorang dibelakangku.
“D..Dic..Dicky…”
“Fiya? Kamu ngga apa2?”
“Aku? Ngga apa2? Sakit banget Dick. Disini.” Tunjukku tepat di dada. “Nyesek banget Dick.”
“Fiy….. Peluk aku kalau kamu mau.”
“Makasih Dick.” Aku pun memeluknya, “Nyaman ya Dick.”
“Masih ada aku Fiy. Kamu ngga sendirian lho.”
“Kamu benar. Selama ini kamu lah yang selalu ada buat aku. Maaf ya aku ga nyadar itu.”
“Ngga apa2. Aku sayang banget sama kamu Fiy. Sebenernya, udah lama aku mau bilang ini ke kamu. Tapi malah aku bilang sekarang. Ga tepat banget ya? Haha” Dicky tertawa hambar.
“Aku juga sayang kamu Dick. Kalau kamu mau pacaran sama aku, mungkn jangan sekarang dulu ya. Hati aku masih sakit.”
“Aku selalu nunggu kamu sampai kapanpun kok.”
“Uuuuuu so sweet. Haha”
Fitriah Deliana
@fiyadeliana
SMP 09 Bekasi
Bekasi, Jawa BArat
aku dari ank bismaniac,sungguh kecewa,karna setahu aku bisma orgnya gk kayak gtu....
BalasHapuskok kayak me vs high heels ya endingnya?
BalasHapus@faradina salsabila dewamoela soekarta kharisma rusdiantoro :
BalasHapusJust story kok.. ga usah lebay.. napa sich Bismaniac pada lebay.. ALAY!!
@faradina
BalasHapuskan gak bener2 ini cuma cerita.. Jadi tokoh MS bisa terserah si penulis dong..
@faradina
BalasHapussantai aja kali,cuma fiksi
pengen nangis gw tapi gk bsa -_-"
BalasHapus@faradina :
BalasHapusnapa sih harus kecewa? ini kan cuma cerita, aku juga bismaniacs, nggak ada rasa kecewa atau apalah, biasa aja.... gak usah lebay deh lo..
Asseekkk....!!!!
BalasHapusCrita'a So sweet Bangettzz....!!!
ouch ! sweet habis !
BalasHapusyah. utk org yg comment paling atas--> kan hanya cerita. jgn marah-2 lah :)#peace enjoy ! i'm also bismaniac.tpy i'm enjoy this story. :)<--
kok kyk cerbung aku ya??????????
BalasHapushellloww....
BalasHapuskoq jdi pda bales2an sch,
kciaan tw,
y udh, itu kn p'nilai_n dy
oc :D
*FANADICKY
Hmmm........
BalasHapusPEnGen NanGiss...
(Tp gx bsa,brooooo...wkwkw....-_-V
@salsa cinta nizar , maksud lo apaan , bilangin bismaniac pada lebay o.......... lo kira loe gak lebay apa
BalasHapusfiradina , itu kan hanyak cerita fictif , so gak usah kecewa , lagian emang kamu tau sifat aslinya kk bisma kyak apa ? , mumpung aku gak tau , kasi tau ke aku dan para bismaniac yg lain ya
BalasHapus@faradina:gg usah lebay dech lo w ughaaaa bismaniac v w gg segitu.a. Nma.a ughaaa cerpen pzt crita.a fiksi jdi terserah penukis.a mo ngasih karakter.a gmna
BalasHapusJgn bkn malu dan mengecewakan bismaniac yg laend dech lo
crita ini kenapa nyindir aq -_-
BalasHapus^_^ NADYA ^_^
@faradina,just story
BalasHapus@salsa cinta nizar,jgn menjelek2an fandom lain,gw juga bismaniac,jadi jaga omongan lo,dgn lo menjelek2an fandom lain lu pikir lu gk lebay???
#Syasya Syazana